Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upaya Pemerintah Berdayakan Perempuan Secara Ekonomi

image-gnews
Ikan asin balobo milik nelayan perempuan di Desa Apara, Kepulauan Aru, Maluku, yang sedang dijemur, 28 September 2022. Sumber: TEMPO
Ikan asin balobo milik nelayan perempuan di Desa Apara, Kepulauan Aru, Maluku, yang sedang dijemur, 28 September 2022. Sumber: TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ica Lainong tak pernah menyangka akan membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya dari hasil menjual ikan asin balobo (hemiramphidae). Perempuan 71 tahun itu adalah ibu rumah tangga dengan tujuh anak, yang membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai tengkulak ikan asin balobo di Ibu Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.  

“Boleh dibilang, saya pengumpul ikan asin balobo,” kata Ica mengawali wawancara dengan Tempo, 26 September 2022.

Ikan asin balobo yang diperoleh Ica berasal dari para nelayan perempuan tradisional di Desa Apara, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku. Desa Apara berada di sebuah pulau terpencil bernama Pulau Apara, yang terletak di tengah laut Arafura, Maluku. Perairan ini, berada di antara Papua Nugini, Timor Leste, Nusa Tenggara Timur dan Australia.        

Nelayan-nelayan perempuan di Desa Apara, sehari-hari mengolah ikan hasil tangkapan suami mereka untuk dijadikan ikan asin. Ica adalah salah satu pembeli ikan asin para nelayan perempuan tersebut.  

Ica Lainong, 71 tahun, pedagang perantara, ikan asin balobo. Sumber: TEMPO

Dia menyebut ada lebih dari 10 nelayan perempuan di Desa Apara yang sudah menjadi langganannya atau rutin menjual hasil olahan ikan asinnya pada Ica. Biasanya, Ica akan naik perahu sekitar lima jam dari Ibu Kota Dobo ke Desa Apara untuk membeli ikan-ikan asin dari para nelayan di sana untuk di jual lagi di pasar Dobo.

“Tidak tentu, kadang sebulan sekali - kadang dua bulan sekali saya ke Apara, tergantung kondisi saja. Saya hidup dari ikan asin ini,” kata Ica.

Baca juga: Hari Jantung Sedunia, Perempuan Rentan Kena Serangan Jantung setelah Menopause

Harga ikan asin balobo dibanderol Rp 50 ribu – Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan Ica menjualnya lagi dengan harga Rp 70 ribu – Rp 75 ribu per kilogram.

Keuntungan yang diperoleh Ica tersebut masih kotor karena dia harus mengeluarkan ongkos transportasi perahu Rp 50 ribu perkarung atau yang beratnya sekitar 35 kilogram perkarung dan ongkos ojek yang dibandrol Rp 20 ribu per karung.

Ica berjualan ikan asin balobo sejak 1972. Suaminya bekerja sebagai nelayan, namun sekarang sudah tak rutin melaut karena faktor usia.

Saat ini, kata Ica, sudah semakin banyak pembeli yang berlayar ke Desa Apara untuk membeli langsung ikan asin balobo ke para nelayan perempuan disana sehingga persaingan cukup ketat.

Selanjutnya: Ikan asin balobo biasanya setiba di Dobo akan dijual lagi ke...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

8 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

11 jam lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat ditemui di sela-sela acara The Finance Executive Forum di Jakarta Pusat pada Selasa, 14 November 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.


Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

11 jam lalu

Sri Mulyani memaparkan masalah impor bukan hanya tanggung jawab satu institusi saja. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.


Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

12 jam lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.


OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

18 jam lalu

Anak-anak bermain dengan senjata anti-serangan pesawat udara  di Leer town, Sudan Selatan (8/5). Pemandangan memilukan seperti mayat-mayat di sumur, rumah-rumah dibakar, dan balita yang kelaparan terlihat di kawasan Leer ini.   (AP Photo/Josphat Kasire)
OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.


Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.


Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.


PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat


Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

1 hari lalu

Pedagang duduk di samping truk yang membawa bantuan untuk warga Palestin setelah Israel membuka kembali satu-satunya penyeberangan di tepi utara jalur tersebut, memungkinkan truk bantuan melewati pos pemeriksaan Erez, di utara Jalur Gaza 1 Mei 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.


Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi Membeli Mobil. shutterstock.com
Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?